Latest Post

Gifting this wonderfull world with blessing vol.9(prolog)

| Rabu, 27 Juli 2016
Baca selengkapnya »
Ini adalah fanfic(samaran :3 ) dari novel gifting this wonderfull world with blessing (KONOSUBA). saya sengaja men-trnaslatenya mulai dari vol.9 karena ingin melihat ketertarikan para pembaca, kalau misalnya rame, mudah-mudahan bakal lanjut lagi :3.

Rencananya sih kalo respon pembaca bagus, saya bakal selesain dulu vol.9 baru ke vol 4-8. oh iya, anime KONOSUBA s1 itu ngerangkum dari vol 1-3, jadi saya mulainya dari vol 4...
gak usah basa-basi lagi deh, silahkan nikmati hasil translasi saya, dan silahkan kasih saran dan kritik yang banyak ke saya supaya selanjutnya bisa lebih baik.


============================
Ini hanyalah sebuah fanfic, jika ada kesamaan cerita, tokoh, tempat, maka itu hanyalah kesamaan belaka
English by: yuNS, skythewoodtl
Translated to Indonesia by: ilham saputra
DILARANG MENG COPY-PASTE TANPA SEIJIN SAYA!!
Menerima kritik dan sarannya
=============================
Vol 9 “Crimson Destiny”
=============================
Prolog
=============================
“EXPLOSION----“
Bersamaan dengan itu muncul guncangan yang sangat kuat beserta angin yang menghembus kencang ke seluruh wilayah di sekitarnya.
Dan bersamaan dengan itu muncul kawah baru di tanah kosong yang tidak terlalu jauh dari kota axel.

Para kuli bangungan pasti akan sibuk lagi.
Megumin, yang sudah tumbang, mengangkat kepalanya dan bertanya padaku:

“Berapa point untuk yang tadi?”

Aku— yang baru-baru ini di beri julukan “Sommelier explosion” oleh Megumin – tidak akan memberi nilai besar dengan mudahnya.

“—Hmm, kalau dari daya hancurnya, aku beri nilai 90. Tapi aku sadar kalau panas yang di hasilkan tidak seperti biasanya. Apa kau mencoba untuk mengendalikannya karena ingin mencoba membuat seperti hawa di musim panas?”

Saat Megumin mendengar jawabanku, senyum cerah tercipta di wajahnya.

“Tepat. Aku berpikir, ’apa sudah cukup jika hanya fokus di daya hancur saja?’ jadi aku memutuskan untuk sihir explosion hari ini, aku ingin mencoba membuat angin yang sejuk. Bagaimana menurutmu dengan angin yang menghebus hangat tadi? Ku pikir itu akan membuat suasana alam di axel jadi lebih bagus lagi.”

Aku masih tidak mengerti setengah dari perkataanya, tapi aku mengerti intinya.

“ karena kau sudah mempertimbangkan para penonton, dan untuk lubang yang cukup indah yang kau buat itu, aku memberimu nilai 97!”

“Terima kasih banyak! Aku akan terus berjuang!”

Setelah kami mengakhiri percakapan bodoh tadi, kemudian aku menggending megumin yang tidak bisa bergerak itu. Aku sudah terbiasa dengan tubuh ringannya yang masih saja belum ada perkembangan sedikitpun.

“Maaf karena selalu merepotkanmu seperti ini.”

“Kalau kau benar-benar ingin meminta maaf, cepatlah naikan levelmu. Lalu tingkatkan kapasitas MP mu sampai kau tidak perlu terjatuh lemas lagi, oke?”

Aku mengeluh pada megumin sambil kami berjalan pulang ke Axel

“Ini mungkin akan terus terjadi sebanyak apapun aku naik level, kau tahu? Aku menggunakan semua skill point ku untuk meningkatkan kekuatan dari sihir explosion ku.”

“Apa? Aku selalu bertanya-tanya selama ini kenapa sampai sekarang jumlah maksimal MP-mu tidak seimbang dengan jumlah MP yang kau pakai… jadi itu memang sengaja! Padahal aku sudah berharap agar kita tidak selalu pulang seperti ini setelah kau meningkatkan levelmu. Kembalikan harapanku itu!”

“Apa salahnya keadaan seperti ini? Bukankah sekali-kali bersentuhan kulit secara langsung dengan rekanmu itu sesuatu yang wajar?

“Oi, kau dan dua temanmu itu tidak punya hak mengatakan itu.”

Aku memikirkan harus menganggap apa kata “bersentuhan kulit” yang diucapkan Megumin, dan sepertinya dia tidak peka.

“Diriku yang dulul saat aku masih tinggal di desa penyihir Crimson mungkin tidak akan percaya jika aku berakhir menyemangati rekanku sebanyak ini.”

“Yah, aku juga tidak merasa disemangati saat ini…”.

Megumin langusng tertawa kecil setelah aku menyanggah perkataannya.

“Jadi seperti apa dirimu di masa lalu? Sebenarnya yang lebih penting, apa yang membuatmu cukup gila untuk memutuskan belajar Explosion?”

 “Kejam sekali kau mengatakan diriku gila. Seperti apa diriku di masa lalu? ya…”

Megumin kemudian terdiam beberapa saat. Apa dia sedang memikirkan masa lalunya?

“Aku tidak pernah bersosialisasi dengan siapapun. Karena aku jenius, kupikir aku akan baik-baik saja jika aku sendirian.”

“Oh, jadi kau sudah menjadi chuuni sejak dulu? Ma-Maksudku, kau sudah menjadi orang yang sombong bahkan sejak kecil?”

Mendengar jawabanku. Megumin kemudian menambah tenaga pada tangan yang melingkar di leherku dan mencoba mencekik ku.

“Baiklah, baiklah, itu salahku, akan ku ulangi lagi! Intinya, kau hanyalah orang yang anti—Ow, ow, ow! Hey, lembutlah sedikit padaku! Level dan kekuatanmu lebih tinggi dibanding diriku!”

Megumin, yang sepertinya terkejut dengan reaksiku, mengeluh pada dirinya sendiri di belakang punggungku.

“Itu salahmu karena memberi julukan yang aneh… Ngomong-ngomong, kau ingin mendengar cerita bagaimana diriku belajar sihir Explosion ‘kan?”

“Oh, bena! Normalnya, kau tidak akan bisa belajar Explosion jika tidak ada orang yang mengajarimu terlebih dahulu, ‘kan? Jadi aku aku ingin tahu orang yang menyusahkan macam apa yang menjadi gurumu itu.”

“Menyebut orang yang kukagumi sebagai orang yang menyusahkan itu sangat tidak sopan. Ah, benar juga..”

Sebuah ekspresi nostalgia terpancar di wajah megumin saat dia mengenang kembali masa lalunya..

“––Aku akan menceritakannya kepadamu orang macam apa yang sudah mengajariku sihir Explosion.”

Dia mengatakan sambil menyunggingkan senyumnya.

Gifting this wonderfull world with blessing vol.9(prolog)

Posted by : Unknown on :Rabu, 27 Juli 2016 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲